Tuesday, March 28, 2017

Post Nyepi Day

Hi everyone!

Hari ini sudah bukan Nyepi lagi, jadinya tadi mulai jam 6 pagi semua kesunyian itu berhenti dan digantikan dengan keriuhan warga yang seharian kemarin berdiam diri di dalam rumah. 

Hari ini gw bakalan check-out dari hotel, balik ke rumah, beresin koper dan sorenya gw ke bandara. Rencananya, gw dan beberapa orang teman bakalan jalan-jalan ke Singapore, gak lama sih cuma 4 hari aja dan jadwalnya lumayan padat. Nanti kalau udah balik, gw akan tulis ceritanya di sini. 

Mumpung gw masih punya waktu 1 jam sebelum keluar dari hotel, gw ingin membahas tentang satu topik yang sering gw pikirin. Tentang freedom of speech, alias kebebasan berbicara. Gw merasa bahwa kebebasan berbicara mulai banyak digunakan untuk kepentingan yang salah. Setau gw, kebebasan berbicara adalah kebebasan mengungkapkan ide/pikiran/aspirasi untuk tercapainya suatu tujuan yang membawa perubahan. Nah, yang gw liat, sekarang ini kebebasan berbicara dan berekspresi digunakan untuk menjatuhkan seseorang, untuk menjelek-jelekan pihak tertentu, dan lebih gawatnya lagi, untuk menjaga gengsi sambil dibarengi dengan sikap merasa superior secara semena-mena. Misalnya begini, gw tahu ada satu kasus di mana di sebuah jalan raya, ada satu pengendara mobil yang menyalip mobil lainnya. Mobil yang disalip ini gak terima, lalu dia berusaha menyalip mobil pertama sambil bunyiin klakson non-stop dan berusaha untuk mepet-mepetin mobil yang nyalip dia tadi. Kejadian ini berlangsung kurang lebih 10 menit dan mobil pertama masih belum bisa disalip. Mulai emosi lah si mobil kedua, akhirnya dia foto mobil yang nyalip dia itu beserta dengan plat nomornya. Tidak berhenti sampai disitu, si orang yang terbakar emosi dan merasa harga dirinya diinjak-injak itu langsung mengunggah foto tadi ke medsos nya dan dikomentari oleh banyak orang di lingkaran pertemanannya. Seringkali komentarnya mengerikan sampai ada kata-kata kebun binatangnya, kata-kata kasar yang tidak pantas disebutkan di sini. Tidak hanya berkomentar, beberapa orang lalu mulai menyebarkannya ke medsos mereka masing-masing dan dibaca oleh orang yang jumlahnya tidak bisa diketahui banyaknya. Begitu seterusnya..

Padahal, belum tentu kejadiannya seperti apa yang diceritakan. Berita yang tersebar belum tentu akurat, tetapi sudah pasti karakter yang diceritakan menderita kerugian, meski bukan berupa uang. Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pembunuhan karakter. Orang yang belum tentu bersalah itu, sudah dihakimi oleh sekian banyak orang yang bahkan tidak dia kenal (atau maupun mengenal dia) hanya karena sebuah berita yang sudah terlanjur tersebar tanpa ada jaminan akan kebenarannya. Hal seperti ini sering sekali terjadi beberapa tahun belakangan. This is so wrong! It has to stop.

Kadang, gw sendiri suka kesal sama sesuatu atau seseorang dan seringkali ingin mengungkapkan ke media sosial yang gw punya. Biasanya gw akan mikir dua kali dan berusaha untuk gak terpancing emosi. Tapi kalau pun gw gak bisa kontrol diri untuk gak nulis status yang negatif kayak begini, biasanya gw akan tulis tanpa nama alias no mention. Kesannya kayak pengecut ya? Tapi mungkin lebih baik dianggap kayak pengecut dibandingkan nulis nama orang/menggiring opini orang lain ke orang tertentu yang belum tentu bisa gw pertanggungjawabkan keabsahannya. Bisa aja kan, emosi gw yang menggiring pikiran gw untuk berasumsi tentang orang tersebut. Belum tentu orang tersebut seperti apa yang emosi dan pikiran gw gambarkan. So, gak sepantasnya emosi gw menggiring opini orang lain untuk menghakimi seseorang yang bisa aja ternyata tidak sama sekali seperti apa yang gw pikirkan. Kalau terjadi seperti ini, berarti gw sudah menjadi orang yang jahat. 

Jadi, marilah kita menjadi pembaca berita dan penyebar berita yang bijaksana. Jangan telan mentah-mentah apa yang ada di depan mata. Jangan gara-gara satu tombol share, rusak persahabatan dan persatuan nusa dan bangsa. 

😗
sherine

Nyepi 2017

gambar diambil dari sini

Hi everyone!

First of all, gw mau mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi bagi teman-teman yang merayakan, semoga di dalam kesunyian dan kegelapan, kita bisa menemukan cahaya kehidupan.

Ini Nyepi ke-tiga kalinya selama gw tinggal di Bali. Gak terlalu berasa sih soalnya gw ngabur ke hotel. Pada saat Nyepi, ada 2 tempat yang tetap buka dan beroperasi, yaitu hotel dan rumah sakit. So, gw pilih yang pertama. Nyepi di hotel tentu saja berbeda dengan di rumah. Kalau di rumah, banyak aturannya: gak boleh nyalain lampu depan, gak boleh ada cahaya yang kelihatan dari luar rumah (jadi jendela-jendela harus ditutup pakai karton/kain tebal), gak boleh berisik, gak boleh nyalain AC (nah, ini aturan yang paling berat buat gw), dan tentu saja gak boleh keluar rumah. Kalau di hotel, kita bisa tetap berkegiatan seperti normal, gak harus diam di kamar hotel, bisa tetap nyalain AC dan nonton film di laptop, nyalain lampu juga gak masalah selama gorden ditutup (beberapa hotel juga ada yang jendelanya ditutupin karton biar gak nembus cahayanya). 

Ngapain aja selama di hotel? 
Seperti biasa, gw nonton ogoh-ogoh di jalanan. Buat yang gak tau apa itu ogoh-ogoh, bisa di cek di sini. Habis nonton ogoh-ogoh, gw ke kamar dan pesan makan malam dari dapur hotel. Sambil makan malam, gw nonton netflix, banyak banget yang gw tonton. Setelah itu gw tidur,

Hari ini, pas Nyepi, pagi-pagi tetap breakfast di hotel seperti biasa, baca buku, berendam, nonton netflix lagi, ngecek kerjaan, makan, dan bersantai. In fact, ini gw nulisnya sambil diiringin suara tv show yang lagi gw tonton ulang (Drop Dead Diva). 

Well, sekian cerita dari gw, mau lanjut nonton dulu :)

😗
sherine

Monday, March 27, 2017

New Place, New Life

Hi everyone!

Agak bingung sebenarnya mau mulai cerita dari mana. Terakhir nulis blog itu kalau gak salah sekitar 4 tahun yang lalu, Sudah lama banget. Tentu saja, sekian lama gak pernah nulis, pasti banyak banget yang sudah berubah (kecuali body gw yang tetep bulet). Apa saja yang berubah dari gw? 

  • Gw udah gak tinggal di Jerman lagi, sekarang jadi guru di sebuah taman kanak-kanak di Bali. Nanti akan ada banyak cerita tentang murid-murid gw yang tingkahnya pada ajaib, tapi nanti ya. 
  • Secara finansial, sekarang jauh lebih stabil dibanding pas masih jadi mahasiswa dulu.
  • Selain jadi guru, gw juga ada beberapa pekerjaan sampingan, Salah satu pekerjaan itu memberikan kesempatan buat gw untuk lebih sering jalan-jalan dan nyobain beragam hotel dan resto. Jadi, jangan heran kalo bakalan banyak review ala-ala di blog ini. 
  • Gw punya seekor anjing betina yang aktif luar biasa, gak bisa diem dan penuh prasangka sama gw. Namanya Oreo, anjing Bali yang dibuang di jalan, terus gw adopsi deh. Oreo sehat jasmani dan (sepertinya) dia bahagia hidup sama gw (pede).
  • Gw sekarang jomblo tapi gak ngenes ya, hidup gw baik-baik saja. 
  • Gw sekarang jadi anak yatim, bokap gw meninggal bulan April 2016 yang lalu, tapi gw sekeluarga juga baik-baik saja karena kita yakin kalau bokap udah di tempat yang lebih baik dan sudah bebas dari segala penyakitnya. Gw masih sering kangen, tapi gw salurin rasa kangen itu ke hal-hal yang positif, yang bisa bikin bokap gw bangga (amiiiinnnn).
Masih banyak perubahan-perubahan lain yang terjadi di dalam hidup gw, kalau ditulisin semuanya sih bakal panjang banget dan bisa gak selesai-selesai ini tulisannya.

Intinya, karena pada dasarnya gw suka menulis, dan tidak bisa dipungkiri, 4 tahun vakum nge-blog bikin gw kangeeennn banget sama blogging. Jadi, gw akan mencoba menulis lagi di sini, mengungkapkan apapun yang ada di kepala gw. Until next time!

 ðŸ˜™
sherine